Berhenti.
Jangan seperti ini lagi.
Iya memang, lagi - lagi ego yang harus menang.
Seperti pengelana yang merindu sebuah pulang.
Tapi lagi - lagi harus berangkat pergi.
Antara ingin hilang atau merindu pulang.
Pulang, ayo pulang.
Jangan seperti raga ini, terbiasa menunggu esok, sampai lupa hidup di hari ini.
Jangan seperti raga ini, tenggelam dalam kesedihan sampai lupa ada yang mencintai.
Sayang sekali, tak ada yang mengerti, atau memang tak ingin dimengerti
Semua sudah ku lukiskan dalam imaji - imaji konkrit di kepalaku.
Mereka penuh sesak, menunggu untuk diungkapkan.
Tapi ku rasa manusia hanya bisa mengerti kata - kata.
Imaji itu hanya delusi.
Apa daya?
Aku harus merubah semua imaji itu dalam bentuk kata.
Tapi apa masih didengar?
Memangnya aku apa, hingga bisa berjanji untuk tak mengecewakan lagi.
Insan itu pabrik pembuat kesalahan, tiada pembeda, semua sama.
Tinggal siapa yang mau berbenah diri.
Atau tetap angkuh berdiri.
No comments:
Post a Comment