Friday, December 26, 2014

Magical Year

It has been a magical year to me, indeed.

Ketika aku tahu bahwa aku ada di tempat yang tepat; bersama orang – orang yang mampu merangkul ku begitu erat. Belum genap satu semester, aku tahu. Namun beradaptasi dengan lingkungan baru tidak pernah semenyenangkan ini. Tidak ku sangka mereka yang berawal dari sebatas orang asing lalu bertransformasi dengan cepat menjadi mereka yang ku sebut sebagai keluarga, tempat ku mengadu dan berlari pulang. Mereka mampu membuatku menyanggupi sebuah komitmen untuk tetap tinggal, meyakinkanku bahwa disini lah tempat yang sempurna untuk ku berproses.

Bangga rasanya bisa mengenal orang – orang hebat dengan sederet prestasi gemilang, berbagi cerita tanpa memandang diriku yang hanya sebatas orang baru. Mereka mengajari ku banyak hal tanpa sedikit pun menggurui. Hingga aku terdorong untuk menggali potensi ku lebih dalam, to push myself to the limit and go as far as I can. Meyakinkan ku bahwa masih banyak daratan di dunia ini yang bisa  ku jelajahi, masih banyak pengalaman di luar sana yang harus aku rasakan.

Aku teringat malam itu, ketika titik air mata keharuan ku disambut dengan rangkulan hangat mereka. Satu pelukan yang akan selalu aku ingat, pelukan yang seolah berkata “everything’s alright now, welcome home.” Aku ingin mereka tahu bahwa alasanku menangis malam itu memang benar adanya, bahwa aku ingin tetap disini bersama mereka, sesederhana itu.

Mungkin empat atau lima tahun kedepan aku akan merindukan bagaimana rasanya aku terbangun setiap hari, menerka pengalaman apa selanjutnya yang akan aku alami bersama mereka. I wish I could stop time in this very moment. Mungkin saat aku merindukan masa itu, satu persatu dari kita sudah menjadi penggerak masa depan, sudah berhasil meraih mimpi masing – masing.

Biar lah rangkaian kata yang jauh dari sempurna ini mewakili perasaanku. Here is my most sincere feeling for the most sincere people. Tempat dimana aku tak ragu melepas topeng ku sepenuhnya dan mereka tetap menerimaku apa adanya.

I always know that when life is getting harder, Allah will always cheer my frown my sending those angels; angels in the form of family and best friends.


Terimakasih sudah menjadi warna primer di kaleidoskop ku pada setengah tahun terakhir ini; teruntuk IE 2014, BPPM Equilibrium terkhusus divisi Pro-Art, IEskrim, dan segenap warga FEB UGM.